Selasa, 29 Maret 2016

Cerita Waktu Senggang

Hallo gais, hmmm ternyata sudah 4 bulan setelah hiruk pikuk acara bernama "Wisuda" gue masih belum melaksanakan kewajiban yaitu mempertanggung jawabkan sebuah kalimat "Sarjana Pendidikan". 
Hal apa yang membuat belum jadi guru? Mari kita ulak alik apa penyebabnya?

Sebenarnya kesempatan terbuka dari disuruh mengajar di SDIT, kontrak kerja mengajar bimbel di salah satu "best seller" *buku kali ah, lumayan lah kalau dilihat dari Salary. Tapi bukan itu yang menjadi masalah, hanya sebuah ketakutan apakah bisa menjadi seorang guru yang profesional. Padahal kalau di throwback, cita-cita seorang Fuzi Noviyanti dari kecil adalah seorang guru, termotivasi dari guru B. Arab waktu zaman Madrasah Ibtidaiyah, sebut saja ibu guru B, Arab itu manis sekali cara mengajarnya, pelan, berwibawa, tak pernah marah, sampai rasa-rasanya kelas ga terasa udah selesai, metode belajar zaman dulu masih sederhana, tapi mungkin memang cara belajar anak zaman dulu dan sekarang berbeda, mereka tak banyak menuntut dan bahasa rumah gua mangut ajah. Begitu sih kenangan ketika gua mau nulis yang ada di dalam bayanan gua. Zaman Madrasah Aliyah nah dimulai lah waktu itu ada guru PPKT  Uin Jakarta, *gua juga pernah jadi anak PPKT hahaha, keluh kesah sudah menikmati, keinginan menjadi seorang guru muncul dan gua ambil jurusan Pendidikan B. Arab menjadi pilihan pertama ketika tes. Ekstrem kan? Padahal gua ga bisa, cuma modal nekat dan dasar dasar kecil dari B. Arab, terimakasih bu iwi, Terima kasih aa rifqi yang lagi kuliah di Jawa Timur waktu itu suka gua gangguin, eh sekarang dah punya anak ya pada, udah ga ada kabarnya lagi deh. terakhir waktu itu mengundang. lahlah pembahasannya udah melenceng, byee

Tapi kenapa seorang Fuzi Noviyanti yang suka dipanggil unyil dari waktu kecil berubah?
sebenarnya bukan berubah, hati kecil selalu qo mengingkan menjadi seorang guru, tapi memang bukan langsung menjadi seorang guru terlebih dahulu kalau rencana dan keinginan, tapi ga tau kan Allah akan menakdirkan apa pada gua, atau mungkin besok bisa saja gua menjadi seorang guru, itu hanya soal waktu. 

Satu hal susah ya mencari pekerjaan zaman sekarang, gua akan membagi cerita sedikit. 
Melamar pekerjaan sejenis perkantoran bagi seorang "Sarjana Pendidikan" memang gampang gampang susah, hadeeeh yang pertama penampilan vroh, suatu ketika ketika wawancara aduuuuh apa yang dikatakan seorang wawncara cuma disuruh "dandan" hahahahaha. Gua yang ga bisa dandan hanya tertawa dalam hati dan nyesek sedikit si hahahaha walapun dalam segi kostum udah rapi deh. Muka vroh muka jangan pucet kaya orang sakit wkwkwkwk, Alhamdulillah IPK mah, tapi ga menjamin vroh kalau dalam otak ga ada isinya, aaaih gua banget. Entahlah saya memang mempunyai cara belajar yang berbeda kenapa UTS dan UAS nilai bisa kece gitu, satu itu karena Takdir dan Kuasa Allah, bukan lucky ya, karena dunia ini tak ada yang kebetulan, dua karena gua orangnya pelupa, belajar ingat dalam sehari doang, inget banget semester satu belajar matimatian buat menghapal antropologi, gila itu belajar paling ekstrem kayanya sepanjang perjalanan hidup, soalnya pembahasan benar bgt ya Allah sedih dah klw diceritaan. Dan matkul B. Arab gua yang mengerjakan sendiri dan katanya gua suka ama itu matkul gua dapat C yang intip intip dapat B. Kzl si sebenarnya tapi ya begitulah benang merah sebuah Takdir. Harusnya belajar itu dengan cara memahami *aaaaaih. Ketiga faktor temaan, yaiyalah gua ga sok sokan suci yang namanya belajar bareng teman sebangku. aaaaaih hahaha paaahaam kan gais? *sambil ngelus dada. 

Kalau ga mencoba hal baru mungkin gua ga tau bagaimana rasanya mencari pekerjaan, dari mulai buka jobstreet, membuat CV semenarik mungkin, mencari lokasi perusahaan yang kadang-kadang nyasar, gimana psikotes yang bermacam-macam jenisnya, wawancara yang banyak tehnik, hingga menunggu telpon, dan sebelnya ketika telpon ga diangkat, dari 4 wawancara 3 psikotes yang gua lakukan, 2 perusahaan melayang gara gara ga keangkat telponnya, satu ga keterima gara-gara ga dandan mungkin hahaa, dan 1 lagi belum ada kabarnya. Kalau kata babeh mah gini. Nanti pas teteh udah nyerah ngelamar dan udah ngajar pasti bakalan bimbang dengan panggilan kerja, jadi nikmati saja kata babeh mah. Sebenarnya gua juga udah bosen dirumah ga guna banget, semua orang tua juga pasti mengingkan anaknya yang terbaik, kerja atau apa. Ya maaf ya beh bu, belum bisa membalas semuanya, masih gini-gini ajah aaaaih sediiih:(. 

Tapi alhamdulillah akhirnya dengan waktu senggang ini gua bisa belajar masak? yaaaa Alhamdulillaaah. Dan tau rasanya kebosenan ibu yang setiap hari harus masak. Dan tau kenapa masakan rumah itu sederhana tapi selalu di rindukan, karena dari perasaan cinta ketika masak aaaaaih. Semahal apapun makanan diluar, masakan rumah lah yang paling dinantikan-nantikan, contohnya kaya bapak yang males makan diluar, ibu suka bilang, padahal masakan ibu itu ga enak enak banget teh, tapi si bapak mah kalau ibu lagi males masak, tetap nunggu ibu masak.  Dan gua jadi tau siklus masakan si ibu, setiap hari itu yang penting ada tempe goreng, ikan asin dan sambel *ga boleh ketinggalan. Palingan kalau praktis buat sarapan kaka kerja, beli ayam atau ga ampelahati dan ceplok telor. Bisa diitung kan makan daging itu dalam setahun ahaha, karena ibu ga suka yang ribet-ribet dalam memasak, samanya kaya gua, mending tumis toge, kangkung, sawi, atau ga bikin capcay, sayur sup, sayur asem, sayur bening, ya pokokonya yang sederhana. Nah yang paling enak itu tumis kulit melinjo yaaa kaan?, sebenarnya harus memperhatikan gizi ya, yaaa ini mah hadeh.

cekidot
sebelum

sesudah
andalan


lama-lama mau nyaingin sambel nyai yang ntaaap nget deh ini mah, ngulek melulu ahahha. Sekian begitulah cerita gua 4 bulan terkahir ini, kalimat terkahir adalah. Teruslah berusaha, biarkan waktu yang menjawab semua. Takdir mana yang akan jatuh pada diri kita, tapi bukan begitu saja menyerah, hakikat pasrah bukan menyerah ya, berjuang dan berdoa seimbang. bye semoga lusa masih ada cerita yang akan dibagikan

2.19 AM 30 Maret 2016 dimalam sunyi ga ada bunyi apaapa kan? aaaah parno
FN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar